Persaingan Sinner dan Djokovic makin sengit di Australian Open 2025

2025-01-09 05:09:47 By Odegaard

Tahun 2024 menjadi tahun luar biasa bagi Jannik Sinner dengan petenis Italia itu meraih delapan gelar ATP Tour, termasuk dua Grand Slam pertamanya dan ATP Finals, juga mengakhiri musim sebagai petenis peringkat satu dunia.

Hal itu menjadikan Sinner sebagai petenis yang berbeda ketika memasuki Australian Open karena berstatus juara bertahan. Di sisi lain, Novak Djokovic sebagai juara 10 kali di Melbourne Park akan berusaha untuk memperpanjang total kemenangannya.

Sinner kembali ke Melbourne Park 12 bulan setelah memenangi gelar Grand Slam pertamanya. Dikutip dari laman resmi Australian Open, Rabu, di Rod Laver Arena tahun lalu, Sinner mengalahkan Daniil Medvedev dalam final, bangkit dari ketertinggalan dua set untuk menang 3-6 3-6 6-4 6-4 6-3 dalam pertandingan yang sangat bergengsi.

Pada usia 22 tahun dan 165 hari, Sinner menjadi petenis termuda kedua di Era Open yang memenangi final Grand Slam dari ketertinggalan dua set, setelah Bjorn Borg yang memenangi French Open 1974 saat ia baru berusia 18 tahun.

Di semifinal, Sinner mengalahkan Djokovic 6-1 6-2 6-7(6) 6-3, menjadi petenis Italia pertama yang mengalahkan petenis peringkat teratas ATP di turnamen major.

Ia juga menjadi pemain pertama yang mengalahkan Djokovic dalam pertandingan Grand Slam tanpa menghadapi setidaknya satu break point.

Sinner adalah pemain termuda yang meraih kemenangan beruntun atas lawan-lawan lima besar ATP di perempat final, semifinal, dan final Grand Slam.

Keberhasilan Australian Open tahun lalu menjadikannya sebagai orang ketiga Italia yang memenangi turnamen major, setelah juara French Open Nicola Pietrangeli dan Adriano Panatta.

Kesuksesan di Melbourne memicu musim Sinner yang luar biasa. Ia kemudian menjadi petenis kedua di Era Open yang menyelesaikan satu tahun kalender dengan setidaknya satu set yang dimenangi di setiap pertandingannya, setelah Roger Federer pada 2005.

Sinner mencapai setidaknya delapan besar di keempat turnamen major pada 2024, menjadi petenis termuda ketiga – setelah Pete Sampras (1993) dan Rafael Nadal (2008) yang berhasil mencapai perempat final atau lebih jauh di keempat turnamen major dalam satu musim.